TUGAS KIMIA
“MAKALAH PENGOLAHAN AIR SUNGAI”
Di
susun oleh :
Ahmad
Muhammad Haqqie Satria Dimas Pratama (23) / X.1
Muhammad
Fauzi (32) / X.1
Nashruddin
Khalilurrahman (36) / X.1
Diah
Ratna Mutiarani (2) / X.1
Lu’lu’I
Khoirunnisa’ (11) / X.1
Rahma
Nurul Hidayah (16)/ X.1
Rahmadhani
Nurwitasari (17) / X.1
Rizqi
Ilayya Firdaus (20) / X.1
SEKOLAH MENENGAH ATAS
AL-ISLAM 1 SURAKARTA
2012
PENGOLAHAN AIR SUNGAI
Sungai
merupakan jalan air
alami. mengalir menuju Samudera, Danau atau laut, atau ke sungai yang lain
Dari
bahan baku air sungai dengan karakter unik, yang mudah diamati adalah tingkat
kekeruhan (turbidity) yang bisa mencapai 250 ntu bahkan lebih dan banyaknya zat
padat terlarut (TDS = Total Dissolve Solvent). Angka TDS menunjukkan air
bersifat tawar, payau atau asin. Di musim hujan cenderung tawar dengan nilai
TDS <> 4500 ppm. Perbedaan dengan fluktuatif yang tinggi memerlukan
kontrol yang ketat pula untuk pengolahannya
KOMPOSISI
air
sungai bercampur dengan zat koagulan (Alum/tawas), kapur (mengatur pH - alum
bekerja baik pada pH netral), zat flokulan (polimer - mengikat koagulan menjadi
lebih besar), serta sodium untuk membunuh mikroba.
SYARAT BAKU AIR MINUM
Parameter
fisika : Parameter fisika meliputi bau,
kekeruhan, rasa, suhu, warna dan jumlah zat padat terlarut.
Parameter
Kimia : Parameter kimiawi dikelompokkan menjadi
kimia organik dan kimia anorganik.
1) Zat kimia anorganik dapat berupa logam,
zat reaktif, zat-zat berbahaya dan beracun serta derajat keasaman (pH).
2) Zat kimia organik dapat berupa
insektisida dan herbisida, volatile organis chemicals (zat kimia organik
mudak menguap) zat-zat berbahaya dan beracun maupun zat pengikat Oksigen
SISTEM
PENGOLAHAN AIR BAKU (AIR SUNGAI) MENJADI AIR BERSIH DAPAT DILAKUKAN dengan
BEBERAPA TAHAP
1. Netralisasi , yang dimaksud dengan netralisasi
adalah mengatur keasaman air agar menjadi netral (pH 7 - 8). Untuk air yang
bersifat asam misalnya air gambut, yang paling murah dan mudah adalah dengan pemberian
kapur/gamping. Fungsi dari pemberian kapur, disamping untuk menetralkan air
baku yang bersifat asam juga untuk membantu efektifitas proses selanjutnya.
2. Aerasi , yaitu mengontakkan udara dengan air baku
agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan
oksigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi dan senyawa mangan yang
dapat diendapkan. aerasi juga berfungsi untuk menghilangkan gas-gas beracun
yang tak diinginkan misalnya gas H2S, Methan, Carbon Dioksida dan gas-gas racun
lainnya. Reaksi oksidasi Besi dan Mangan oleh udara dapat ditulis sebagai
berikut:
4 Fe2+
+ O2 + 10 H2O ====> 4 Fe(OH)3+ 8 H+
tak larut
Mn2+ + O2 + H2O ====> MnO2 + 2 H+
tak larut
tak larut
Mn2+ + O2 + H2O ====> MnO2 + 2 H+
tak larut
3. Koagulasi
pembubuhan bahan kimia Al2(SO4)3
(Tawas) kedalam air agar kotoran dalam air yang berupa padatan resuspensi
misalnya zat warna organik, lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat
menggumpal dan cepat mengendap.
4. Pengendapan (sedimentasi) dan Penyaringan
(filtrasi)
bertujuan untuk memisahkan air baku dari zat-zat, seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.
bertujuan untuk memisahkan air baku dari zat-zat, seperti: sampah, daun, rumput, pasir dan lain-lain berdasarkan berat jenis zat.
Filtrasi >> Penyaringan dengan mengalirkan air yang
telah diendapkan kotorannya ke bak penyaring yang terdiri dari saringan pasir
silika.
air tersebut di diamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih.
air tersebut di diamkan sampai gumpalan kotoran yang terjadi mengendap semua. Setelah kotoran mengendap air akan tampak lebih jernih.
Desinfeksi
bertujuan agar dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebeb penyakit).
bertujuan agar dapat mereduksi konsentrasi bakteri secara umum dan menghilangkan bakteri pathogen (bakteri penyebeb penyakit).
DIAGRAM
REAKSI
Oksidasi CH2 O + O2
=> CO2+ H2O+BIOMASA
N
Organik => NH4+1 + NO3-1
P Organik => H2PO4-1+ HPO4-2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar